26 June 2010

Perbezaan Antara Elohim Umat Kristen Dengan Allah Umat Islam

Orang Kristian menyebut Elohim sebagai Bapa (Father), meyakini Yahshua sebagai Elohim, meyakini bahwa Yahshua setara dengan Yahwah, meyakini Yahshua adalah Yahwah, menyembah Yahshua , meyakini Yahshua sebagai perantara antara Yahwah dengan manusia, meyakini bahwa Yahwah telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, meyakini Tritunggal (Bapa, Yahshua, Roh kudus), dan Yahshua sebagai penebus dosa.

Sedangkan Umat Islam hanya menyembah kepada Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya, tidak ada siapapun yang setara dengan-Nya. Dan Isa (yang disebut Yahshua oleh orang Kristian) adalah seorang Nabi dan Rasul yang diutus Yahwah untuk Bani Israel.

Elohim Orang Kristian memang berbeza Dengan Allah Orang Islam. Yang disembah atau di Elohimkan oleh orang Kristian berbeza dengan Yang disembah orang Islam. Dan kenyataannya memang demikian.

Untuk memahami dengan lebih jelas, perhatikan ayat-ayat dari Alkitab Kristian berikut ini:

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yahshua karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Yahweh oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanu’el” –yang berarti: El [Elohim] menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Yahweh (YHWH) itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yahshua (Matius 1:21-25)

Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yahshua menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Elohim.” Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yahshua segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Elohim seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat 3:14-17).
Ketiga fungsi ke elohiman bertemu dalam satu kejadian.


Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yahshua datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Elohim, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. (Yoh 1:29-30 )

kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Yahweh, Bapa kita, dan dari Elohim Yahshua Ha Massiah . (Galatia 1:3)

Namun bagi kita hanya ada satu Elohim saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Yahwah saja, yaitu Yahshua Ha Massiah , yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.(1 Korintus 8:6)

Ia yang memberi kesaksian tentang semua ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Elohim Yahshua ! Kasih karunia Elohim Yahshua menyertai kamu sekalian! Amin.
(Wahyu 22:20-21)

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh fikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yahshua Ha Massiah ,
yang walaupun dalam rupa Elohim, tidak menganggap kesetaraan dengan Yahwah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Yahwah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yahshua bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: “Yahshua Ha Massiah adalah Elohim,” bagi kemuliaan Elohim, Bapa!
(Filipi 2:5-11)

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Yahwah dan Firman itu adalah Yahwah. (Yohanes 1:1)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Tiba-tiba Yahshua berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. (Matius 28:9)

Karena Yahwah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Yahwah dan manusia, yaitu manusia Yahshua Ha Massiah ,yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (1 Timotius 2:5-6)

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Yahwah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” (1 Timotius 3:16)

Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman (Yahshua), dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. (1 Yohanes 5:7-8)

Kasih karunia Elohim Yahshua Ha Massiah , dan kasih Yahwah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2 Korintus 13:13)

Kasih karunia Yahshua Ha Massiah , Elohim kita, menyertai kamu! (1 Tesalonika 5:28)

Demikianlah konsep ketuhanan dalam agama Kristian, yang telah jelas-jelas menyekutukan Yahwah.

Selanjutnya, perhatikan ayat-ayat suci Al-Qur’an di bawah ini:

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُواْ الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُواْ بِاللّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir (Kristian) rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.(Ali Imran {3}: 151)

Allah, Tuhan seluruh alam, Pencipta langit dan bumi, memerintahkan kepada umat Islam:
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Katakanlah:

“Hai orang-orang kafir (Kristian), Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”(Al Kaafiruun {109}: 1-6)

Tuhan yang disembah orang Islam berbeza dengan yang disembah orang kafir (Kristian). Umat Islam hanya menyembah kepada Allah. Setiap hari (minimum 5 kali) ditujukan kepada Allah, umat Islam selalu mengucapkan dalam solatnya (al-fatihah, diantaranya):

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (Al Faatihah {1}: 5)

Firman Allah:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.” (Al Ikhlash {112}: 1-4)

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Asy Syuura {42}: 11)

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَار


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam“, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu“. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al Maa’idah {5}: 72)

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga“, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al Maa’idah {5}: 73)

اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهًا وَاحِدًا لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah[2] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At Taubah {9}: 31)

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ
بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْرًا لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلا

Wahai Ahli Kitab (Yahudi/Nasrani), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[3], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya[4] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya[5]. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga“, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (An Nisaa’ {4}: 171)

Kesimpulannya:

Ternyata“Elohim” yang disembah umat Kristian bukanlah Allah yang disembah oleh umat Islam.

Sebagai Orang-orang Yang menyakini Yahshua itu anak, mereka di beri hak untuk Memanggil Yahwah sebagai Bapa, kalau Dia adalah Bapa maka kita layak untuk menjadi warisnya, makanya orang kristian suka menyebut Elohim sebagai Yahwah Bapa.

“Kita tahu sekarang, bahwa Yahwah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia, iaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Yahwah.
Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya (Yahshua ), supaya Ya, Anak-Nya (Yahshua ) itu menjadi yang sulung diantara banyak saudara.”

Dari teks diatas Yahshua digambarkan Sebagai Anak Yahwah yang Sulung. Kita manusia di bumi ini juga sama anak-anak Yahwah (karena kita percaya/beriman kepada Elohim), Jadi Yahshua (Yahwahnya Orang kristen)= Nabi Isa ( yang diyakini umat Islam) adalah sebagai Abang kita yang sulung.

Masih ingat cerita Nabi Abraham yang disuruh Yahwah untuk menyembelih anaknya ? Itu adalah AMARAN bagi umat manusia bahwa harus ada manusia yang dikorbankan untuk menebus dosa manusia.

Sesuatu yang dikorbankan harus yang tidak bercacat cela, dan Manusia itu adalah Yahshua sendiri, Makanya Yahshua harus mati di salib dan pada hari ke tiga dia bangkit dari kematian. (Dialah disebut yang sulung karena yang pertama bangkit dari kematian) lalu naik ke kembali ke syurga ( rumah Bapanya (Yahwah) yang mengutus dia datang ke dunia).(diperingati sebagai kenaikan Isa Ha Massiah )

Semua manusia akan mati dan pasti mengikuti jejak Yahshua yaitu dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakonkannya dalam menjalani hidupnya di dunia ini.
Disitu kita semua akan bertemu dengan Adonai Yahshua (orang kristian meyakininya / Nabi Isa (umat Islam menyebutnya) Karena dialah Hakim itu. mungkin sekalian (yang belum percaya apakah Yahshua itu anak Yahwah) bertanya ” Apakah benar Paduka yang Mulia Anak Yahwah ?

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Elohim . Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Mat 5:9-12)